www.ibnu jabbal.com
RSS

Sabtu, 19 November 2011


Saat kehidupan membentuk kita untuk menjadi diri kita, siapa kita dan seperti apa kita sesungguhnya.

Saat itulah kita selalu dipertemukan dengan sesuatu hal yang baru, yang tidak pernah kita tau sebelumnya apa yang harus kita perbuat, dan dari mana kita harus memulai semuanya.

Peluh itu selalu mengalir, yang tanpa sadar kelelahan itu telah mengikuti kita, bosan itu mengajarkan kita, dan penat itupun semakin menggurui kita.

Engkau yang selalu menganggap dirimu merasa begitu kecil, hanya berangan-angan tanpa arah dan tujuan, bermimpi yang belum menemukan harapan.

Lihatlah dirimu. .
Kenyataannya, engkau telah dapat mengubah semuanya.

Selalu ada keberhasilan dari setiap perjuangan.
Bersabarlah. . .

Tuhan selalu memberikan jalan yang terbaik dari semua apa yang kita impikan

Jumat, 17 Desember 2010

Persahabatan

Dan jika berkata, berkatalah kepada aku tentang kebenaran persahabatan?..Sahabat adalah kebutuhan jiwa, yang mesti terpenuhi.
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau panen dengan penuh rasa terima kasih.
Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.
Karena kau menghampirinya saat hati lapa dan mencarinya saat jiwa butuh kedamaian.Bila dia bicara, mengungkapkan pikirannya, kau tiada takut membisikkan kata “tidak” di kalbumu sendiri, pun tiada kau menyembunyikan kata “ya”.
Dan bilamana ia diam, hatimu tiada ‘kan henti mencoba merangkum bahasa hatinya; karena tanpa ungkapan kata, dalam rangkuman persahabatan, segala pikiran, hasrat, dan keinginan terlahirkan bersama dengan sukacita yang utuh, pun tiada terkirakan.
Di kala berpisah dengan sahabat, janganlah berduka cita; Karena yang paling kaukasihi dalam dirinya, mungkin lebih cemerlang dalam ketiadaannya, bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki, nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.
Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya ruh kejiwaan. Karena kasih yang masih menyisakan pamrih, di luar jangkauan misterinya, bukanlah kasih, tetapi sebuah jala yang ditebarkan: hanya menangkap yang tiada diharapkan.
Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.
Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenal pula musim pasangmu.
Gerangan apa sahabat itu hingga kau senantiasa mencarinya, untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?
Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!
Karena dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.
Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria berbagi kebahagiaan.
Karena dalam titik-titik kecil embun pagi, hati manusia menemukan fajar jati dan gairah segar kehidupan.